Bab XIV. Remaja dan
Cita-Citanya
Bahan
Alkitab: Maz. 1:1-3; Ams. 23:18; 19:21; Yak. 4:13-17; Yer. 29;11
Pengantar
Setiap
orang menginginkan masa depan yang lebih baik, kesuksesan dalam dunia pendidikan
dan pekerjaan, mendapatkan apa yang diinginkan, tetapi seringkali kita
terbentur oleh berbagai kendala. Kendala terbesar justru ada pada diri kita
sendiri. Sulit untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan ketika kita mau
berusaha tetapi tidak ada semangat dalam diri, seperti halnya kita menginginkan
sesuatu tanpa ada usaha akan mustahil untuk mendapatkannya. Bagaimana kita
mengatasinya? Dan bagaimana kita mewujudkan impian atau cita-cita tertentu?
Sebagai
remaja, kamu berupaya meraih cita-cita dan harapan. Di mana kamu bisa
memperoleh bantuan dan anjuran untuk melakukannya? Masih ingatkah kamu sewaktu
guru, orang tua, kakak, dan teman bertanya tentang apa yang menjadi cita-cita
dan harapan atau impian kamu? Mungkin sebagian kalian ada yang sudah lupa,
tetapi sebagian lagi masih ingat dan bahkan hingga sampai sekarang masih terus
diperjuangkan dengan harapan dapat terwujud.
Arti Sebuah
Cita-Cita
Yeremia
29:11: Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Cita-cita
adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian
orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita
itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan
hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk
terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan pasti dalam kehidupannya.
Bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian
belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia
tanpa cita-cita dan harapan ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju
dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa
cita-cita dan harapan bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan
tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat. Ya,
cita-cita adalah sebuah rancang bangun kehidupan seseorang.
Fenomena
seseorang tanpa cita-cita bisa dengan mudah kita temui. Cobalah tanyakan kepada
beberapa orang siswa SMA/SMK yang baru lulus. Di manakah mereka akan
melanjutkan studi mereka? Atau apa yang akan mereka lakukan setelah mereka
lulus? Mungkin sebagian dari mereka akan menjawab tidak tahu, menjawab dengan
rasa ragu, atau menjawab mereka akan memilih suatu jurusan favorit di Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) atau Swasta tertentu. Apakah jurusan favorit tersebut
mereka pilih karena memang sesuai dengan potensi dan minat mereka? Apakah
mereka mengetahui gambaran umum perkuliahan di jurusan tersebut? Apakah
peluang-peluang yang dapat mereka raih karena berkuliah di jurusan tersebut?
Ataukah hanya sekadar ikut-ikutan teman, gengsi belaka, trend, karena mengikuti
“anjuran” orang tua, atau bahkan asal pilih? Jika demikian, maka yang terjadi
selanjutnya adalah di saat perkuliahan sudah berlangsung, beberapa dari mereka
merasa jurusan yang dipilihnya tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan atau
tidak sesuai dengan kemampuannya. Boleh jadi setelah itu ia akan mengikuti
ujian lagi di tahun depan atau malas-malasan kuliah. Hal ini sungguh suatu
pemborosan terhadap waktu, biaya dan tenaga.
Motivasi
Sebagai Faktor Meraih Masa Depan
Seringkali
seseorang menghadapi berbagai kendala dalam menjalani perjuangannya untuk
meraih masa depan yang lebih baik. Untuk mengatasi kendala dalam diri kita dan
dapat mudah mencapai sesuatu yang diinginkan caranya kita harus memiliki
motivasi. Seseorang yang mau bertindak dan mau berusaha untuk mencapai yang ia
inginkan atau ia cita-citakan adalah orang memiliki motivasi dan begitu
sebaliknya orang yang tidak mau berusaha dan bertindak berarti orang tersebut
tidak memiliki motivasi dalam hidupnya.
Sebuah
cita-cita atau masa depan yang cerah hanya bisa diraih jika kita memiliki
motivasi yang kuat dalam diri. Tanpa adanya motivasi, kita akan mengalami
kesulitan dalam menggapai apa yang kita cita-citakan. Dalam kehidupan ini,
motivasi memiliki peran yang sangat penting. Karena, motivasi adalah hal yang
membuat, menyalurkan, mendorong, dan mendukung perilaku manusia, sehingga mau
belajar, giat bekerja, dan antusias mencapai hasil yang sesuai dengan yang kita
inginkan. Dengan motivasi, orang bisa gemilang dan berhasil dalam menjalani
hidup dan kehidupannya. Akan tetapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit
membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita tidak tahu pasti
bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Namun, kita tak boleh
merasa tidak berdaya, hilangnya harapan, selalu mengeluh saja tanpa berbuat
apa-apa.
Dasar Cita-Cita
Remaja Kristen
Setiap
remaja pasti punya cita-cita, bukan? Mereka mau cita-citanya kelak akan menjadi
kenyataan. Apakah rahasia sederhananya agar cita-cita kita menjadi
kenyataan? Apakah itu usaha? Apakah itu
belajar? Ya, semua jawaban itu benar. Nah, sebagai remaja Kristen, kamu perlu
melandaskan cita-cita dan harapan pada kebenaran firman Tuhan.
Sebagai
remaja Kristen, Tuhan adalah landasan iman percayanya. Selanjutnya, ada satu
syarat agar semua cita-cita remaja Kristen dapat berhasil kelak 10 atau 20
tahun yang akan datang. Syarat itu tertulis dalam Mazmur 1:2a “…yang
kesukaannya adalah Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam”. Ayat ini
mengajarkan bahwa agar cita-cita remaja tercapai pada suatu hari nanti, maka
remaja perlu mencintai firman Tuhan. Remaja Kristen harus dibekali dengan
mutiara-mutiara kehidupan sebagai landasan utama dalam mengambil keputusan.
Cintailah firman Tuhan maka kamu akan mencapai cita-cita dan harapan, tentunya
cita-cita dan harapan yang berkenan bagi Tuhan.
Firman
Tuhan yang melandasi semua cita-cita anak remaja Kristen diambil dari Mazmur
1:1-3. Dalam kitab Mazmur 1:3b dikatakan bahwa “…apa saja yang diperbuatnya
berhasil”. Artinya, cita-cita kita sebagai remaja Kristen akan berhasil jika
berdasarkan firman Tuhan atau bersumber dari Tuhan sendiri. Yang harus
dilakukan remaja sekarang untuk menggapai masa depan yang lebih baik adalah
dengan menentukan cita-citanya yang sesuai dengan firman dan kehendak Tuhan.
Kemudian, imani dan yakini berlandaskan firman Tuhan tersebut bahwa cita-cita dan
harapannya akan berhasil sesuai dengan janji Tuhan.
Tuhan
memberikan manusia akal dan pikiran yang dipergunakan untuk memecahkan masalah
dan mengantisipasi segala masalah yang akan timbul. Manusia dapat merencanakan
segala hal yang akan dijalani ke depan. Rencana tersebut seringkali diharapkan
bahwa apa yang kita rencanakan dapat berjalan dengan sempurna.
Sebagai
remaja Kristen, kamu harus sadari juga bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Rm. 8:28). Oleh karena itu apapun yang
terjadi setelah kita merencanakan segala sesuatu, patut kita syukuri. Tidak
jarang juga apa yang kita rencanakan tidak berjalan seperti yang kita
kehendaki. Bahkan bisa juga semuanya berubah menjadi kebalikannya. Hal-hal yang
tidak kita inginkan bisa terjadi. Dan tentunya hal ini sangat mengecewakan bagi
kita. Intinya adalah manusia boleh berusaha, namun Tuhan yang memberi hasil.
Demikan
juga dalam Surat Yakobus 4:13-17. Di bagian ini menjelaskan tentang “Jangan
melupakan Tuhan dalam perencanaan”; rupanya manusia bisa membuat
program/rancangan tanpa melibatkan Tuhan, tetapi sebagai orang Kristen kita
diberi nasihat jangan melupakan Tuhan saat kita merancangkan segala sesuatu.
Ketika kita melibatkan Tuhan dalam perencanaan masa depan, Tuhan mampu mempromosikan
kita, masa depan kita sudah dikemas oleh Tuhan. Ketika kita menghormati Dia
sebagai pembuat peraturan/hukum dan mau menaati peraturan-Nya, apa yang belum
pernah kita pikirkan, Tuhan sudah sediakan.
Tugas
- Menurut kamu, apa yang seharusnya menjadi dasar dari remaja Kristen untuk meraih impian dan harapan? Tuliskan pendapat Kamu tentang arti motivasi! Faktor-faktor apa sajakah yang dapat memengaruhi motivasi seseorang dalam meraih masa depan?
- Apa yang harus kamu persiapkan untuk menghadapi studi lanjut atau memasuki dunia kerja, sesuai dengan talenta yang kamu miliki? Apa yang menjadi motivasimu dalam usaha meneruskan studi atau memasuki dunia kerja? Bagaimana peran Tuhan dalam menggapai cita-cita dan harapan bagi masa depan kamu?