Pages

Kategori

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Paling Dilihat

23 Mei 2020

Bab 4. Keluarga yang Kuat, Melahirkan Pribadi yang Kuat


Bab 4. Keluarga yang Kuat, Melahirkan Pribadi yang Kuat
Bacaan Alkitab: Matius 7:24-27, Kisah Para Rasul 2:42


Cara Membentuk Keluarga yang Kuat
Kamu tentu sudah pernah mendengar tentang kisah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh, bukan? Sekarang, baca dan pahamilah kisah tersebut dalam Matius 7:24-27, kemudian bersama teman kelompok yang terdiri dari 4-5 orang diskusikan pertanyaan berikut!
a.  Siapakah orang yang bijaksana dan siapakah orang bodoh?
b.  Mengapa disebut orang bijaksana dan orang bodoh?
c.   Hubungkanlah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh dalam kehidupan keluarga!
d.  Apakah yang harus dilakukan agar kehidupan keluarga menjadi   kokoh dan kuat?

Membangun rumah diartikan sebagai membangun kehidupan, termasuk kehidupan keluarga. Supaya kehidupan ini kuat maka harus dibangun di atas dasar yang kokoh. Tuhan Yesus menyebut dasar ini adalah batu karang, yaitu Kristus sendiri. Jika kehidupan keluarga dibangun di atas Kristus, maka keluarga akan memiliki kehidupan yang kokoh, aman, dan selamat.

Membangun di atas Kristus artinya, seluruh kehidupan keluarga bergantung sepenuhnya kepada Kristus. Seluruh bangunan kehidupan keluarga bertumpu sepenuhnya kepada Kristus sebagai landasan hidup keluarga. Kristus akan sepenuhnya menopang kehidupan keluarga Kristen dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan dan memampukan keluarga melewati ujian sehingga tetap kokoh dan kuat berdiri, serta memperoleh keselamatan kekal.

Kehidupan keluarga setiap hari juga harus bergerak ke arah Kristus. Jika keluarga telah membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan, rumah bukan sekedar berdiri di atas batu, tetapi tertanam di batu itu. Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Tuhan ingin keluarga bertambah teguh di dalam iman kepada Kristus dan hati berlimpah dengan ucapan syukur. Menjadi orang Kristen tidak cukup hanya mendengarkan firman-Nya saja tetapi harus menjadikan firman itu hidup dalam diri dengan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Realita yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen adalah sangat sulit untuk mempraktikkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Namun jika keluarga Kristen benar-benar mengandalkan Kristus sebagai landasan hidup dan setiap hari mau berusaha keras membangun hubungan yang dalam dengan Kristus, serta menjadikan kasih sebagai pengikat, maka Kristus akan menolong umat-Nya untuk dapat melakukan kehendak-Nya. Niscaya keluarga Kristen akan mampu menahan badai kehidupan yang menerpa dan menerima upah yang indah karena berhasil melewati ujian.

Kepribadian yang Kuat
Keluarga memiliki peluang yang besar untuk membangun karakter yang kuat dalam diri anak. Tentunya dalam hal ini hanya keluarga yang harmonis, yang di dalamnya terdapat cinta, kasih sayang, serta integritaslah yang kemudian mampu membuat model pendidikan yang terbaik untuk anak. Maka dari itu, keluarga harus mampu menjadi model pendidikan terbaik bagi anak.
Apabila keluarga memiliki fondasi yang kuat dan kokoh dalam kelangsungan hidupnya, maka hal tersebut juga akan memberikan dampak bagi anggota keluarganya, termasuk anak. Anak-anak akan tumbuh dalam terang kasih dan firman Tuhan yang menuntunnya dalam mengarungi masa depan yang cerah dan sesuai dengan nilai-nilai kristiani.

Membiasakan Pola Hidup KristianiUntuk menjadi pribadi Kristen yang kuat, setiap anggota keluarga termasuk kamu perlu selalu membiasakan hidup dalam pola hidup kristiani setiap hari. Dalam hal ini kita perlu membiasakan berelasi dengan Tuhan sehingga pengembangan kehidupan dengan Tuhan menjadi suatu kebutuhan. Bacalah dan pahamilah Kisah Para Rasul 2:42. Apa yang dapat dipelajari dari ayat tersebut? Ada beberapa hal yang menarik untuk mengembangkan kebiasaan rohani kamu setiap hari.
  1. Pribadi dan keluarga Kristen setiap hari bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Artinya, setiap hari kita harus bertekun dan setia untuk membaca dan memahami Alkitab sebagai pengajaran rasul-rasul.
  2. Persekutuan bersama.
  3. Berkumpul memecahkan roti atau melakukan perjamuan kudus.
  4. Berdoa bersama untuk kepentingan pribadi, sesama, dan gereja.

Langkah-Langkah Disiplin Rohani Dalam KeluargaUntuk membiasakan kehidupan rohani, minimal kamu bisa melakukan tiga hal berbeda bersama keluarga maupun secara pribadi.
  1. Di pagi hari, kurang lebih 10 menit beribadahlah bersama keluarga kamu. Berdoalah untuk mendengarkan firman Tuhan, bacalah Alkitab dan renungan harian atau penjelasan singkat dari salah seorang anggota keluarga tentang ayat yang dibaca, kemudian berdoalah untuk mengucap syukur atas firman Tuhan yang dibaca, mendoakan kegiatan sepanjang hari ini, mendoakan orang lain, dan juga gereja.
  2. Di siang hari sesudah makan siang, kamu secara pribadi dalam sikap berdoa hayati dan hafalkan doa Bapa kami dan hukum kasih sebagaimana yang tertera dalam Matius 22:37-39.
  3. Pada malam hari sebelum atau sesudah belajar, lakukanlah pembacaan Alkitab dan refleksi terhadap apa yang terjadi pada hari itu.
Dalam membaca dan memahami Alkitab, pertanyaan-pertanyaan berikut dapat dijadikan penuntun.
  • Siapa yang disebut dalam bagian ini?
  • a)  Allah Bapa, Yesus, dan Roh Kudus
    b)  Tokoh lain.
  • Apa yang diungkapkan dalam teks Alkitab tersebut?
a)  Adakah janji, perintah atau larangan, dan sebagainya?
b)  Sikap atau kebiasaan apa yang harus saya ubah?
c)  Lakukanlah janji, perintah, atau larangan tersebut!
  • Apa yang saya pelajari dari firman Tuhan yang dibaca?
  • Pilihlah ayat yang menarik atau berkesan dari teks Alkitab yang dibaca. Jelaskan mengapa!
  • Berdoalah untuk mensyukuri firman Tuhan yang dibaca dan mohon tuntunan Roh Kudus untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter Bangsa yang Mendukung Karakter Kristen
Pribadi Kristen yang kuat harus juga mempunyai aspek-aspek karakter bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan karakter bangsa adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada anak dan remaja yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia. Aspek karakter bangsa yang akan mendukung pribadi yang kuat adalah sebagai berikut.
  1. Religius, yaitu sikap yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Dalam konteks kekristenan dapat dilakukan dengan meneladani cara berpikir dan tindakan Kristus.
  2. Jujur, yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
  3. Toleransi, yaitu tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
  4. Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
  5. Kerja keras, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
  6. Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
  7. Mandiri, yaitu sikap yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
  8. Demokratis, yaitu cara berpikir, ber- sikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
  9. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang di- pelajarinya, dilihat, dan didengar.
  10. Semangat kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan diri dan
  11. kelompoknya.
  12. Cinta tanah air, yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan rasa kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
  13. Menghargai prestasi, yaitu sikap yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  14. Bersahabat/komunikatif, yaitu tindakan yang mampu menjalin relasi  positif dengan orang lain sebagai saudara dan sahabat.
  15. Cinta damai, yaitu sikap yang suka damai, menghargai orang lain yang tumbuh dari hati yang bersih juga dengan sadar menghindari konflik yang destruktif dan tidak membangun.
  16. Gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebaikan bagi dirinya.
  17. Peduli lingkungan, yaitu tindakan yang mencintai lingkungan, selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya.
  18. Peduli sosial, yaitu tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
  19. Tanggung jawab, yaitu perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara, dan Tuhan.

Dengan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan, bahwa kamu sebagai orang Kristen wajib mengembangkan kebiasaan dan karakter Kristen dalam hidup sehari-hari, baik sebagai pribadi, maupun keluarga. Namun, sebagai warga negara Indonesia, kita juga dipanggil untuk mengembangkan aspek-aspek karakter bangsa, untuk mendukung karakter Kristen. Pasti kamu dapat melakukannya, berusahalah dengan sungguh-sungguh, sehingga kamu dapat lebih mengasihi dirimu sendiri, disenangi orang, dan hidupmu berkenan kepada Allah.

Tugas Mandiri
Temukan masalah-masalah yang terjadi di keluargamu (kamu dengan orang tua, maupun kamu dengan saudara) yang berkaitan dengan 5 nilai dari 18 karakter bangsa di atas! Selanjutnya, pikirkan tindakan konkret untuk mengatasi dan mengembangkan karakter bangsa di keluarga kamu sehingga keluargamu menjadi keluarga yang kuat di dalam Tuhan!
Penilaian Diri
Kenalilah dirimu dengan mengidentifikasi apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan kamu!


Kelebihan Saya

Kelemahan Saya
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.