Bab 2. Keluarga Pusat
Utama Pendidikan
Bacaan Alkitab:
Ulangan 6:4-9, 2 Timotius
1:3-10
Pengantar
Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah belajar tentang Tuhan pedoman kehidupan keluargaku. Ketika Tuhan menjadi
pedoman keluarga, berarti anggota keluarga harus melakukan peran
dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kehendak Tuhan.
Bacalah dan pahamilah ayat Alkitab berikut!
Ulangan
6:7: “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” menurut kamu, apa pesan
yang terdapat dalam
ayat Alkitab
ini.
Pendidikan Dalam Keluarga
Peranan
keluarga (orang tua) tidak hanya sebatas melahirkan, memenuhi kebutuhan
sandang, pangan, dan papan, tetapi juga memberikan pendidikan yang baik bagi
anak-anak. Tugas orang tua sebagai pendidik berakar dari panggilan sebagai
suami-istri untuk berpartisipasi dalam tugas penciptaan Tuhan. Karena itu
sangat penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan keluarga yang
dipenuhi oleh kasih sayang terhadap sesama dan Tuhan Allah sehingga menunjang
perkembangan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai Kristen.
Keluarga
Kristen tentu harus memberikan pendidikan Kristen kepada anggota keluarga,
yakni pendidikan yang bercorak, berdasar, dan berorientasi pada nilai-nilai
kristiani. Selain itu juga mengupayakan perubahan, pembaharuan anggota keluarga
secara pribadi, maupun bersama oleh kuasa Roh Kudus sehingga keluarga hidup
sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab.
Pendidikan secara kristiani memanggil setiap anggota keluarga untuk
meneladaniYesus sebagai Guru Agung yang menjadi teladan bagi pengikut-Nya, agar
memiliki pemahaman serta relasi yang benar, mendalam, dan pribadi dengan Tuhan
Yesus Kristus.
Peran Keluarga dalam Proses Sosialisasi
Seorang bayi
yang lahir ke dunia merupakan satu makhluk hidup kecil yang penuh dengan ke-
butuhan fisik dan masih sangat bergantung kepada orang tuanya. Ia lahir ke
dunia dalam keadaan tidak mengetahui
apa-apa, tetapi seiring dengan pertumbuhannya, ia akan belajar berbicara,
berjalan, dan mulai melakukan aktivitasnya secara mandiri, misalnya makan
sendiri dan mandi sendiri. Selanjutnya dia perlu banyak belajar tentang segala
sesuatu agar kehidupannya menjadi lebih maju, misalnya mempelajari sikap,
nilai, norma yang berlaku dalam komunitas dimana ia berada. Proses inilah yang
disebut sosialisasi.
Sosialisasi
merupakan proses belajar seseorang, di mana orang tua, persekutuan, atau
masyarakat meneruskan pengetahuan, kebiasaan, maupun nilai- nilai dalam
lingkungannya. Proses sosialisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting
karena sangat membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang, termasuk dalam
membentuk identitas iman Kristen.
Di dalam
keluarga, proses sosialisasi dilakukan dengan memberikan pengajaran melalui
memberi contoh dan menirukan serta melalui pemberian model bagi anak. Oleh
karena itu, setiap anak memerlukan kehadiran orang tuanya sebagai role model
atau model percontohan yang melaluinya anak bisa belajar. Dalam keluarga
Kristen, proses sosialisasi memiliki dasar Alkitab atau landasan teologis.
Penghayatan akan iman Kristen pertama-tama harus dilakukan secara sungguh-sungguh
oleh orang tua, sehingga anak-anak dapat bertumbuh menjadi orang yang beriman
kepada Tuhan.
Dalam
Alkitab, keluarga Timotius merupakan salah satu contoh keluarga saleh karena
orang tuanya telah menurunkan iman kepada Tuhan Yesus secara turun temurun (2 Tim.
1:5). Ini merupakan contoh keluarga Kristen yang dapat diterapkan dalam
kehidupan keluarga Kristen modern pada masa ini.
Peran Keluarga dalam Proses Edukasi
Dalam proses pendewasaan seorang anak secara holistik, proses sosialisasi saja tidak cukup, namun juga
dibutuhkan proses edukasi. Proses
sosialisasi berbeda dengan proses edukasi
dalam keluarga. Proses
edukasi artinya pendidikan yang diberikan
secara sengaja, terencana,
dan terstruktur agar tercipta
individu yang kritis
dalam menyikapi dampak sosialisasi yang
ada, termasuk dalam membawa orang
kepada kedewasaan iman. Dewasa
ini tanggung jawab keluarga
untuk mendidik anak sebagian besar atau bahkan mungkin seluruhnya telah
diambil alih oleh lembaga pendidikan
lain, misalnya sekolah dan gereja.
Keluarga cenderung sibuk dengan tanggung jawab lain, sehingga
melupakan peran utamanya sebagai pendidik pertama bagi
anak-anak dan merasa cukup
dengan memberikan tanggung jawab pendidikan anak-anak kepada
pihak lain (sekolah, pembantu, lembaga tertentu).
Apakah
benar demikian?
Pengawasan dari orang tua terhadap anak mulai melemah,
padahal peran orang tua
menjadi sangat penting terutama
dalam proses pengawasan dan pengendalian
tersebut. Dalam tahap
ini orang tua mulai
berperan sebagai agent of social control
(agen kontrol sosial) terhadap anak-anaknya,
sehingga nilai-nilai kehidupan yang dijalani
tidak bertentangan dengan nilai-nilai
kristiani
yang ditanamkan sejak kecil. Nilai-nilai kristiani yang menonjol adalah kasih,
keadilan, kesetaraan, pengampunan, penebusan, penyelamatan oleh Allah,
pertobatan, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, serta mengasihi sesama seperti
mengasihi diri sendiri. Menjadi orang tua yang baik bukan berarti menyetujui
atau membenarkan dan mengiyakan semua yang dikehendaki oleh anak. Orang tua
harus bisa memilah mana hal yang diperbolehkan dan mana yang tidak
diperbolehkan. Melalui kesaksian hidup kristiani yang diilhami oleh nilai-nilai
Kristen akan mengantar anak secara efektif untuk semakin mengenal dan mencintai
Kristus.
Tugas
Setelah mamabaca
dan memahami materi yang disajikan, jawablah pertanyaan berikut!
- Mengapa orang tua berperan sangat penting dalam keluarga?
- Bagaimana pendapatmu kalau karena kesibukan atau keterbatasan tertentu orang tuamu tidak mampu melakukan pendidikan kristiani kepada anak-anaknya?
- Apa yang dapat kamu lakukan supaya keluargamu dapat menerima pendidikan Kristiani?
- Isilah tabel berikut dengan contoh-contoh konkret peran keluarga dalam proses sosialisasi dan edukasi!
Peran Keluarga dalam Proses
Sosialisasi
|
Peran Keluarga dalam Proses
Edukasi
|
1.
|
1.
|
2.
|
2.
|
3.
|
3.
|
4.
|
4.
|
5.
|
5.
|
Berdasarkan
Surat 2 Timotius 1:3-10, berikan jawaban atas pertanyaan berikut!
- Siapakah Timotius itu? Dan Bagaimana latar belakang kehidupan keluarga Timotius yang mempengaruhi imannya kepada Tuhan Yesus Kristus?
- Apa pesan Paulus kepada Timotius?
- Pelajaran apa yang dapat diambil dari kehidupan Timotius dan keluarganya?