Pages

Kategori

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Paling Dilihat

23 Mei 2020

Bab 2. Keluarga Pusat Utama Pendidikan


Bab 2. Keluarga Pusat Utama Pendidikan
Bacaan Alkitab: Ulangan 6:4-9, 2 Timotius 1:3-10


Pengantar
Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah belajar tentang Tuhan pedoman kehidupan keluargaku. Ketika Tuhan menjadi pedoman keluarga, berarti anggota keluarga harus melakukan peran dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kehendak Tuhan.

Bacalah dan pahamilah ayat Alkitab berikut!
Ulangan 6:7: “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang pada kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” menurut kamu, apa pesan yang terdapat dalam ayat Alkitab ini.

Pendidikan Dalam Keluarga
Peranan keluarga (orang tua) tidak hanya sebatas melahirkan, memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, tetapi juga memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak. Tugas orang tua sebagai pendidik berakar dari panggilan sebagai suami-istri untuk berpartisipasi dalam tugas penciptaan Tuhan. Karena itu sangat penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan keluarga yang dipenuhi oleh kasih sayang terhadap sesama dan Tuhan Allah sehingga menunjang perkembangan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai Kristen.

Keluarga Kristen tentu harus memberikan pendidikan Kristen kepada anggota keluarga, yakni pendidikan yang bercorak, berdasar, dan berorientasi pada nilai-nilai kristiani. Selain itu juga mengupayakan perubahan, pembaharuan anggota keluarga secara pribadi, maupun bersama oleh kuasa Roh Kudus sehingga keluarga hidup sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab. Pendidikan secara kristiani memanggil setiap anggota keluarga untuk meneladaniYesus sebagai Guru Agung yang menjadi teladan bagi pengikut-Nya, agar memiliki pemahaman serta relasi yang benar, mendalam, dan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus.

Peran Keluarga dalam Proses Sosialisasi
Seorang bayi yang lahir ke dunia merupakan satu makhluk hidup kecil yang penuh dengan ke- butuhan fisik dan masih sangat bergantung kepada orang tuanya. Ia lahir ke dunia dalam   keadaan tidak mengetahui apa-apa, tetapi seiring dengan pertumbuhannya, ia akan belajar berbicara, berjalan, dan mulai melakukan aktivitasnya secara mandiri, misalnya makan sendiri dan mandi sendiri. Selanjutnya dia perlu banyak belajar tentang segala sesuatu agar kehidupannya menjadi lebih maju, misalnya mempelajari sikap, nilai, norma yang berlaku dalam komunitas dimana ia berada. Proses inilah yang disebut sosialisasi.

Sosialisasi merupakan proses belajar seseorang, di mana orang tua, persekutuan, atau masyarakat meneruskan pengetahuan, kebiasaan, maupun nilai- nilai dalam lingkungannya. Proses sosialisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting karena sangat membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang, termasuk dalam membentuk identitas iman Kristen.

Di dalam keluarga, proses sosialisasi dilakukan dengan memberikan pengajaran melalui memberi contoh dan menirukan serta melalui pemberian model bagi anak. Oleh karena itu, setiap anak memerlukan kehadiran orang tuanya sebagai role model atau model percontohan yang melaluinya anak bisa belajar. Dalam keluarga Kristen, proses sosialisasi memiliki dasar Alkitab atau landasan teologis. Penghayatan akan iman Kristen pertama-tama harus dilakukan secara sungguh-sungguh oleh orang tua, sehingga anak-anak dapat bertumbuh menjadi orang yang beriman kepada Tuhan.

Dalam Alkitab, keluarga Timotius merupakan salah satu contoh keluarga saleh karena orang tuanya telah menurunkan iman kepada Tuhan Yesus secara turun temurun (2 Tim. 1:5). Ini merupakan contoh keluarga Kristen yang dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga Kristen modern pada masa ini.

Peran Keluarga dalam Proses Edukasi
Dalam proses pendewasaan seorang anak secara holistik, proses sosialisasi saja tidak cukup, namun juga dibutuhkan proses edukasi. Proses sosialisasi berbeda dengan proses edukasi dalam keluarga. Proses edukasi artinya pendidikan yang diberikan secara sengaja, terencana, dan terstruktur agar tercipta individu yang kritis dalam menyikapi dampak sosialisasi yang ada, termasuk dalam membawa orang kepada kedewasaan iman. Dewasa ini tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak sebagian besar atau bahkan mungkin seluruhnya telah diambil alih oleh lembaga pendidikan lain, misalnya sekolah dan gereja. Keluarga cenderung sibuk dengan tanggung jawab lain, sehingga melupakan peran utamanya sebagai pendidik pertama bagi anak-anak dan merasa cukup dengan memberikan tanggung jawab pendidikan anak-anak kepada pihak lain (sekolah, pembantu, lembaga tertentu). Apakah benar demikian?

Pengawasan dari orang tua terhadap anak mulai melemah, padahal peran orang tua menjadi sangat penting terutama dalam proses pengawasan dan pengendalian tersebut. Dalam tahap ini orang tua mulai berperan sebagai agent of social control (agen kontrol sosial) terhadap anak-anaknya, sehingga nilai-nilai kehidupan yang dijalani tidak bertentangan dengan nilai-nilai kristiani yang ditanamkan sejak kecil. Nilai-nilai kristiani yang menonjol adalah kasih, keadilan, kesetaraan, pengampunan, penebusan, penyelamatan oleh Allah, pertobatan, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, serta mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Menjadi orang tua yang baik bukan berarti menyetujui atau membenarkan dan mengiyakan semua yang dikehendaki oleh anak. Orang tua harus bisa memilah mana hal yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan. Melalui kesaksian hidup kristiani yang diilhami oleh nilai-nilai Kristen akan mengantar anak secara efektif untuk semakin mengenal dan mencintai Kristus.

Tugas
Setelah mamabaca dan memahami materi yang disajikan, jawablah pertanyaan berikut!
  1. Mengapa orang tua berperan sangat penting dalam keluarga?
  2. Bagaimana pendapatmu kalau karena kesibukan atau keterbatasan tertentu orang tuamu tidak mampu melakukan pendidikan kristiani kepada anak-anaknya?
  3. Apa yang dapat kamu lakukan supaya keluargamu dapat menerima pendidikan Kristiani?
  4. Isilah tabel berikut dengan contoh-contoh konkret peran keluarga dalam proses sosialisasi dan edukasi!

Peran Keluarga dalam Proses
Sosialisasi
Peran Keluarga dalam Proses
Edukasi
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.


Berdasarkan Surat 2 Timotius 1:3-10, berikan jawaban atas pertanyaan berikut!
  • Siapakah Timotius itu? Dan Bagaimana latar belakang kehidupan keluarga Timotius yang mempengaruhi imannya kepada Tuhan Yesus Kristus?
  • Apa pesan Paulus kepada Timotius?
  • Pelajaran apa yang dapat diambil dari kehidupan Timotius dan keluarganya?