Pages

Kategori

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Paling Dilihat

17 Mei 2020

Bab VIII. Keluargaku dalam Gaya Hidup Modern

Bab VIII. Keluargaku dalam Gaya Hidup Modern
Bahan Alkitab: Kej. 35:22b-29, Mat. 19:16-26



Pengertian Gaya Hidup Modern
Istilah ’gaya hidup modern’ dalam kehidupan sehari-hari sangat lazim kita dengar. Hingga saat ini belum ada definisi yang pasti mengenai gaya hidup modern. Oleh karena itu mari kita selidiki pengertian gaya hidup modern dengan memulainya dari definisi gaya hidup.

Kotler (2002), gaya hidup sebagai sebuah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Assael (1984) mengungkapkan bahwa gaya hidup merupakan sebuah pola kehidupan yang dapat diidentifikasi melalui bagaimana seseorang menghabiskan waktunya, apa yang mereka anggap penting di dalam lingkungan masyarakatnya, dan apa yang mereka pikirkan tentang dirinya sendiri di dunia yang mengitari mereka.

Minor dan Mowen (2002) mengungkapkan bahwa gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktunya.

Suratno dan Rismiati (2001) mengatakan bahwa gaya hidup merupakan pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan bakat yang bersangkutan.

Sekarang kita mulai dengan pengertian modern.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), modern diartikan sebagai sebuah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Kata modern berasal dari bahasa Latin yaitu modernus yang berarti saat ini, atau sesuatu yang menunjuk pada sifat kekinian. Di dalam-nya tercermin suatu nilai yang mengarahkan seseorang untuk bersikap efektif, efisien, praktis, sederhana, dan menghargai waktu.

Dengan demikian maka dapat diperoleh pengertian bahwa gaya hidup modern merupakan sebuah pola hidup yang menyangkut cara bersikap dan berpikir yang berkaitan dengan aspek fisik, mental, serta spiritual sesuai dengan tuntutan zaman modern. Di dalamnya mencerminkan adanya semangat dan nilai-nilai efektivitas, efisien, praktis, sederhana, menghargai kehidupan, serta menghargai waktu.


Bentuk Gaya Hidup Modern
Ada beberapa macam bentuk gaya hidup modern, A.B Susanto (1996) mengatakan bahwa bentuk gaya hidup modern yang sedang menjangkiti keluarga di Indonesia dapat diidentifikasi, sebaai berikut.
  1. Pola pikir yang menganggap status sebagai sesuatu yang penting.
  2. Setiap individu memiliki mobilitas yang tinggi.
  3. Memiliki kebiasaan untuk bercengkrama di tempat-tempat tertentu.
  4. Memiliki kebiasaan untuk melakukan makan siang atau makan malam bersama di tempat tertentu.
  5. Melakukan olahraga mahal seperti golf.
  6. Melaksanakan pernikahan agung.
  7. Merayakan wisuda.
  8. Memiliki gaya hidup serba instant.
  9. Memanfaatkan segala macam jenis teknologi komunikasi.
Sedangkan dalam sumber lain dikatakan bahwa gaya hidup modern seperti yang disebutkan sebelumnya, membentuk manusia untuk memiliki kecenderungan bersikap konsumerisme, materialisme, dan hedonisme.
  1. Konsumerisme adalah gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan, atau kesenangan sehingga membentuk seseorang untuk bersikap tidak hemat.
  2. Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera.
  3. Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam kehidupan di dunia.
Dari paparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gaya hidup modern dapat mengarahkan individu untuk memiliki pola perilaku negatif maupun positif. Pemahaman yang keliru terhadap esensi dari gaya hidup modern cenderung membentuk seseorang untuk berperilaku menyimpang. Sedangkan pemahaman yang benar terhadap gaya hidup modern justru dapat mengarahkan seseorang untuk memiliki perilaku benar sesuai dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam semangat gaya hidup modern seperti efektif, efisien, praktis, sederhana, menghargai kehidupan, dan menghargai waktu.

Tugas
Apa jawaban atau pendapatmu tentang pertanyaan-pertanyaan di bawah ini?
  1. Apakah kamu termasuk orang yang memiliki gaya hidup modern? Jelaskan!
  2. Apakah keluargamu termasuk keluarga yang memiliki gaya hidup modern? Jelaskan!
  3. Bentuk gaya hidup modern seperti apa yang ada dalam dirimu? Jelaskan!
  4. Bentuk gaya hidup modern seperti apa yang ada dalam keluargamu? Jelaskan!
Peran Keluarga Di Tengah Gaya Hidup Modern
Sebagai seorang remaja yang terlibat dalam proses kehidupan modern, kamu perlu memahami kehadiran dan peran keluarga, selanjutnya melakukan analisis agar dapat mengambil sikap yang tepat. Dalam perspektif kristiani dapat diungkap bahwa peran keluarga di tengah gaya hidup modern sangatlah penting dan perlu dicermati.

Beberapa aspek dapat diidentifikasi sebagai berikut.
  1. Keluarga kristiani perlu membangun persekutuan pribadi-pribadi dan melayani kehidupan. Keluarga kristiani juga dituntut untuk turut serta mengembangkan kehidupan perutusan gereja.
  2. Dalam kehidupan keluarga Kristen, perlu dibangun persekutuan pribadi-pribadi yang dapat dilakukan dengan meletakkan cinta kasih sebagai asas dan kekuatan yang mempersatukan masing-masing anggotanya. Keluarga Kristen perlu menjaga persatuan yang utuh antara suami-istri dan membangun sebuah bentuk persatuan yang tidak terceraikan. Keluarga Kristen yang modern dalam perkembangan keadaan, perlu memberikan penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak dan peranan perempuan, hal ini sebetulnya juga menjadi perhatian negara maupun pada aras dunia. Di samping itu keluarga juga perlu menjunjung tinggi hak-hak anak dan menganggap mereka memiliki pemikiran yang patut dihargai. Kehadiran orang lanjut usia yang menjadi anggota dalam keluarga juga perlu diperhatikan kebutuhannya dan dihargai yang selayaknya.
  3. Dalam kaitan dengan perkembangan masyarakat, keluarga dipanggil untuk turut serta dalam mengembangkan masyarakat, karena pada hakikatnya keluarga merupakan sel masyarakat yang pertama dan amat penting. Kehidupan berkeluarga pada hakikatnya merupakan pengalaman hidup bersatu dan berbagi rasa, sadar akan peranan sosial bagi lingkungan. Oleh karena itu, keluarga Kristen perlu menyadari terhadap rahmat dan tanggungjawabnya bagi masyarakat.
  4. Di tengah perubahan keadaan dan masyarakat, keluarga perlu terlibat dalam hidup dan perutusan gereja. Hal itu dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam membangun persekutuan keluarga yang beriman secara kokoh. Justru di tengah perubahan yang ada, keluarga Kristen harus mampu membangun persekutuan antaranggota keluarga untuk terus-menerus berdialog dengan Tuhan dengan berbagai cara. Melalui keluarga kita bisa membangun persekutuan dengan orang lain dan melayani kebutuhan sesama. Oleh karena itu, keluarga Kristen diharapkan dapat melakukan filtrasi atau menyaring pengaruh negatif dari gaya hidup modern. Dengan demikian di tengah-tengah arus modernisasi, keluarga Kristen mampu menjadi agen penanaman semangat positif yang tercermin dalam gaya hidup modern. 
Tahukah kamu bahwa sesungguhnya Alkitab memberikan contoh baik yang positif dan negatif berkaitan dengan gaya hidup modern pada waktu itu. Tentu kita bisa belajar dari contoh-contoh tersebut. Contoh yang positif kita bisa melihatnya dari Kejadian 35:22b-29. Sedangkan contoh yang negatif terambil dari Matius 19:16-26.

Dalam Kejadian 35:22b-29 mengisahkan tentang kehidupan keluarga Yakub yang memiliki 13 orang anak. Dari 13 anak tersebut Yusuf yang sudah menginjak remaja dikasihi oleh Yakub. Tentu saja hal ini menyebabkan para saudaranya iri hati. Lalu mereka menjual Yusuf menjadi budak di tanah Mesir. Namun pengaruh keluargaYusuf yang dekat denganTuhan masih sangat mewarnai kehidupanYusuf di tanah Mesir. Yusuf di tanah Mesir akhirnya dapat menjadi pemimpin muda di tengah lingkungan yang maju, bisa dikatakan modern pada saat itu, Yusuf tetap taat dan menjadi pemimpin muda yang takut kepada Tuhan. Akhirnya, Yusuf mampu menolong bapak dan saudara-saudaranya lepas dari bahaya kelaparan, hidup dalam “gaya hidup modern” di tanah Mesir, tetap memelihara kasihnya kepada Tuhan dan keluarganya. Walaupun saudara-saudaranya pernah membenci dan membuang dia, namun ia mampu mengatasi luka batin dan mengampuni para saudaranya sehingga dia dapat mentransformasi keluarganya, hidup berkecukupan dan tetap berjalan seturut dengan kehendak Tuhan.

Contoh yang negatif dapat kita lihat dari kehidupan orang muda yang kaya, yang memiliki “gaya hidup modern” pada waktu itu, dapat kita pelajari dari Matius 19:16-26. Meskipun orang muda pada ayat itu hidup bergelimang harta dan gaya hidup yang up to date tetapi ia mengalami kekosongan dan kebimbangan hidup, serta mencari jawaban kepada Tuhan Yesus. Pada saat Tuhan Yesus memberikan pilihan untuk hidup di jalan Tuhan atau “jalan dunia”, sayangnya orang muda tersebut memilih hidup dalam harta dunia yang dimiliki, terkungkung dalam pengaruh gaya hidup buruk yang ia pilih. Akibatnya dia kehilangan Kristus sebagai sumber kehidupan dan berkat.