Bab
VIII. Keluargaku dalam Gaya Hidup Modern
Bahan Alkitab: Kej.
35:22b-29, Mat. 19:16-26
Pengertian Gaya
Hidup Modern
Istilah
’gaya hidup modern’ dalam kehidupan sehari-hari sangat lazim kita dengar. Hingga
saat ini belum ada definisi yang pasti mengenai gaya hidup modern. Oleh karena
itu mari kita selidiki pengertian gaya hidup modern dengan memulainya dari
definisi gaya hidup.
Kotler (2002), gaya
hidup sebagai sebuah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat dan opini. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Assael (1984)
mengungkapkan bahwa gaya hidup merupakan sebuah pola kehidupan yang dapat
diidentifikasi melalui bagaimana seseorang menghabiskan waktunya, apa yang
mereka anggap penting di dalam lingkungan masyarakatnya, dan apa yang mereka
pikirkan tentang dirinya sendiri di dunia yang mengitari mereka.
Minor dan Mowen (2002)
mengungkapkan bahwa gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup,
bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktunya.
Suratno dan
Rismiati
(2001) mengatakan bahwa gaya hidup merupakan pola hidup seseorang dalam dunia
kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, dan bakat yang
bersangkutan.
Sekarang
kita mulai dengan pengertian modern.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), modern diartikan sebagai sebuah sikap dan
cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Kata modern
berasal dari bahasa Latin yaitu modernus yang berarti saat ini, atau sesuatu
yang menunjuk pada sifat kekinian. Di dalam-nya tercermin suatu nilai yang
mengarahkan seseorang untuk bersikap efektif, efisien, praktis, sederhana, dan
menghargai waktu.
Dengan
demikian maka dapat diperoleh pengertian bahwa gaya hidup modern merupakan
sebuah pola hidup yang menyangkut cara bersikap dan berpikir yang berkaitan
dengan aspek fisik, mental, serta spiritual sesuai dengan tuntutan zaman
modern. Di dalamnya mencerminkan adanya semangat dan nilai-nilai efektivitas,
efisien, praktis, sederhana, menghargai kehidupan, serta menghargai waktu.
Bentuk Gaya
Hidup Modern
Ada
beberapa macam bentuk gaya hidup modern, A.B Susanto (1996) mengatakan bahwa
bentuk gaya hidup modern yang sedang menjangkiti keluarga di Indonesia dapat
diidentifikasi, sebaai berikut.
- Pola pikir yang menganggap status sebagai sesuatu yang penting.
- Setiap individu memiliki mobilitas yang tinggi.
- Memiliki kebiasaan untuk bercengkrama di tempat-tempat tertentu.
- Memiliki kebiasaan untuk melakukan makan siang atau makan malam bersama di tempat tertentu.
- Melakukan olahraga mahal seperti golf.
- Melaksanakan pernikahan agung.
- Merayakan wisuda.
- Memiliki gaya hidup serba instant.
- Memanfaatkan segala macam jenis teknologi komunikasi.
Sedangkan
dalam sumber lain dikatakan bahwa gaya hidup modern seperti yang disebutkan
sebelumnya, membentuk manusia untuk memiliki kecenderungan bersikap
konsumerisme, materialisme, dan hedonisme.
- Konsumerisme adalah gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan, atau kesenangan sehingga membentuk seseorang untuk bersikap tidak hemat.
- Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera.
- Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam kehidupan di dunia.
Dari
paparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gaya hidup modern
dapat mengarahkan individu untuk memiliki pola perilaku negatif maupun positif.
Pemahaman yang keliru terhadap esensi dari gaya hidup modern cenderung
membentuk seseorang untuk berperilaku menyimpang. Sedangkan pemahaman yang
benar terhadap gaya hidup modern justru dapat mengarahkan seseorang untuk
memiliki perilaku benar sesuai dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam
semangat gaya hidup modern seperti efektif, efisien, praktis, sederhana,
menghargai kehidupan, dan menghargai waktu.
Tugas
Apa
jawaban atau pendapatmu tentang pertanyaan-pertanyaan di bawah ini?
- Apakah kamu termasuk orang yang memiliki gaya hidup modern? Jelaskan!
- Apakah keluargamu termasuk keluarga yang memiliki gaya hidup modern? Jelaskan!
- Bentuk gaya hidup modern seperti apa yang ada dalam dirimu? Jelaskan!
- Bentuk gaya hidup modern seperti apa yang ada dalam keluargamu? Jelaskan!
Sebagai
seorang remaja yang terlibat dalam proses kehidupan modern, kamu perlu memahami
kehadiran dan peran keluarga, selanjutnya melakukan analisis agar dapat
mengambil sikap yang tepat. Dalam perspektif kristiani dapat diungkap bahwa
peran keluarga di tengah gaya hidup modern sangatlah penting dan perlu
dicermati.
Beberapa
aspek dapat diidentifikasi sebagai berikut.
- Keluarga kristiani perlu membangun persekutuan pribadi-pribadi dan melayani kehidupan. Keluarga kristiani juga dituntut untuk turut serta mengembangkan kehidupan perutusan gereja.
- Dalam kehidupan keluarga Kristen, perlu dibangun persekutuan pribadi-pribadi yang dapat dilakukan dengan meletakkan cinta kasih sebagai asas dan kekuatan yang mempersatukan masing-masing anggotanya. Keluarga Kristen perlu menjaga persatuan yang utuh antara suami-istri dan membangun sebuah bentuk persatuan yang tidak terceraikan. Keluarga Kristen yang modern dalam perkembangan keadaan, perlu memberikan penghargaan yang tinggi terhadap hak-hak dan peranan perempuan, hal ini sebetulnya juga menjadi perhatian negara maupun pada aras dunia. Di samping itu keluarga juga perlu menjunjung tinggi hak-hak anak dan menganggap mereka memiliki pemikiran yang patut dihargai. Kehadiran orang lanjut usia yang menjadi anggota dalam keluarga juga perlu diperhatikan kebutuhannya dan dihargai yang selayaknya.
- Dalam kaitan dengan perkembangan masyarakat, keluarga dipanggil untuk turut serta dalam mengembangkan masyarakat, karena pada hakikatnya keluarga merupakan sel masyarakat yang pertama dan amat penting. Kehidupan berkeluarga pada hakikatnya merupakan pengalaman hidup bersatu dan berbagi rasa, sadar akan peranan sosial bagi lingkungan. Oleh karena itu, keluarga Kristen perlu menyadari terhadap rahmat dan tanggungjawabnya bagi masyarakat.
- Di tengah perubahan keadaan dan masyarakat, keluarga perlu terlibat dalam hidup dan perutusan gereja. Hal itu dapat dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dalam membangun persekutuan keluarga yang beriman secara kokoh. Justru di tengah perubahan yang ada, keluarga Kristen harus mampu membangun persekutuan antaranggota keluarga untuk terus-menerus berdialog dengan Tuhan dengan berbagai cara. Melalui keluarga kita bisa membangun persekutuan dengan orang lain dan melayani kebutuhan sesama. Oleh karena itu, keluarga Kristen diharapkan dapat melakukan filtrasi atau menyaring pengaruh negatif dari gaya hidup modern. Dengan demikian di tengah-tengah arus modernisasi, keluarga Kristen mampu menjadi agen penanaman semangat positif yang tercermin dalam gaya hidup modern.
Tahukah
kamu bahwa sesungguhnya Alkitab memberikan contoh baik yang positif dan negatif
berkaitan dengan gaya hidup modern pada waktu itu. Tentu kita bisa belajar dari
contoh-contoh tersebut. Contoh yang positif kita bisa melihatnya dari Kejadian
35:22b-29. Sedangkan contoh yang negatif terambil dari Matius 19:16-26.
Dalam
Kejadian 35:22b-29 mengisahkan tentang kehidupan keluarga Yakub yang memiliki
13 orang anak. Dari 13 anak tersebut Yusuf yang sudah menginjak remaja dikasihi
oleh Yakub. Tentu saja hal ini menyebabkan para saudaranya iri hati. Lalu
mereka menjual Yusuf menjadi budak di tanah Mesir. Namun pengaruh keluargaYusuf
yang dekat denganTuhan masih sangat mewarnai kehidupanYusuf di tanah Mesir.
Yusuf di tanah Mesir akhirnya dapat menjadi pemimpin muda di tengah lingkungan
yang maju, bisa dikatakan modern pada saat itu, Yusuf tetap taat dan menjadi
pemimpin muda yang takut kepada Tuhan. Akhirnya, Yusuf mampu menolong bapak dan
saudara-saudaranya lepas dari bahaya kelaparan, hidup dalam “gaya hidup modern”
di tanah Mesir, tetap memelihara kasihnya kepada Tuhan dan keluarganya.
Walaupun saudara-saudaranya pernah membenci dan membuang dia, namun ia mampu
mengatasi luka batin dan mengampuni para saudaranya sehingga dia dapat
mentransformasi keluarganya, hidup berkecukupan dan tetap berjalan seturut
dengan kehendak Tuhan.
Contoh
yang negatif dapat kita lihat dari kehidupan orang muda yang kaya, yang
memiliki “gaya hidup modern” pada waktu itu, dapat kita pelajari dari Matius
19:16-26. Meskipun orang muda pada ayat itu hidup bergelimang harta dan gaya
hidup yang up to date tetapi ia mengalami kekosongan dan kebimbangan hidup,
serta mencari jawaban kepada Tuhan Yesus. Pada saat Tuhan Yesus memberikan
pilihan untuk hidup di jalan Tuhan atau “jalan dunia”, sayangnya orang muda
tersebut memilih hidup dalam harta dunia yang dimiliki, terkungkung dalam
pengaruh gaya hidup buruk yang ia pilih. Akibatnya dia kehilangan Kristus
sebagai sumber kehidupan dan berkat.