Bab IX. Anak SMA Boleh Pacaran?
Bahan
Alkitab: Kej. 2:18-25; 1 Kor. 13
Pengantar
Coba simak tulisan di bawah ini:Saya suka sama kamu… Bagaimana perasaan kamu?Suka juga sama saya? Apa kamu mau jadi pacar saya?Begitulah kira-kira awal dari suatu hubungan pacaran, atau istilah kamu para remaja ketika kamu “nembak” seseorang. Coba ceritakan, sudah berapa kali kamu “nembak” seseorang atau di “tembak” …… dari semua upaya kamu, berhasil ataukah tidak? Menurut kamu, keberhasilan atau kegagalan dalam nembak itu karena apa?
Antara Cinta Dan Pacaran
Ada begitu banyak defenisi tentang cinta dari pakar psikologi, filsuf bahkan para penyair. Berikut adalah definisi mereka:
Robert Steinberg seorang psikolog, mengatakan, cinta adalah perasaan dan keinginan untuk membina suatu hubungan secara khusus dengan seseorang.
Ashley Montagu, seorang psikolog, mengatakan cinta adalah perasaan memperhatikan, menyayangi, menyukai secara mendalam, mengasihi disertai rindu dan hasrat yang menggebu terhadap seseorang.
Plato, seorang filsuf Yunani kuno, mengatakan cinta adalah sebuah hasrat dan usaha yang bulat untuk memiliki yang dicintai.
Khalil Gibran, sang pujangga terkenal, mengatakan cinta adalah perasaan kasih sayang yang paling murni dan dalam antarmanusia.
Ada filsuf lainnya yang mengatakan bahwa cinta sulit untuk didefinisikan dengan kata-kata karena terlalu abstrak dalam pengertian. Cinta hanya dapat diwujudkan dalam perbuatan nyata. Mengacu pada pendapat para Filsuf dan psikolog pada poin C, definisi cinta dapat dirangkum sebagai berikut:
Cinta adalah perasaan suka dan sayang terhadap seseorang karenanya ia ingin membina hubungan yang lebih dekat dan khusus dengan orang yang disukai dan disayang supaya dapat mewujudkan perasaan suka dan sayang padanya. Wujud itu antara lain disebutkan oleh Ashley Montagu, memperhatikan, menyayangi.
Alkitab memberikan definisi cinta dalam beberapa istilah yang akan dijelaskan oleh guru kamu. Ungkapan cinta yang terdalam bisa kamu temukan dalam kitab 1 Korintus 13 tentang kasih. Bagian Alkitab itu digubah dalam bentuk lagu Rohani Bahasa Kasih atau Bahasa Cinta. Kasih atau cinta itu digambarkan sebagai berikut:
- Lemah lembut
- Murah hati
- Panjang sabar
- Memaafkan
- Tidak sombong atau memegahkan diri
- Jujur
- Suci
Cinta kasih itu mencakup seluruh aspek hidup manusia. Jadi, itu bukan sekadar hasrat, birahi, atau perasaan emosional semata. Cinta kasih itu merupakan ekspresi hidup dalam hubungan antar manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika dan religius.
Cinta Dan Ketertarikan Fisik
Menurut Andri
Priyatna dalam “Be A Smart Teenager” tidak mudah untuk menjawab bagaimana menyatakan bahwa kamu sedang jatuh cinta, karena terkadang seseorang berpikir
dia sedang jatuh cinta tetapi ternyata itu hanya ketertarikan fisik semata.
Berikut pertanyaan-pertanyaan mengenai apa itu cinta. Mengapa seseorang ingin
membangun hubungan cinta dengan si A dan bukan dengan yang lain, bagaimana
menjatuhkan pilihan pada seseorang, bagaimana cinta bisa berakhir? Berbagai
pertanyaan-pertanyaan itu tidak mudah untuk dijawab. Bagi remaja seperti kamu
ketertarikan fisik lebih sering disalahartikan sebagai cinta. Mengapa
membingungkan dan dapat disalahartikan? Karena ketertarikan fisik biasanya
memiliki pengaruh yang amat kuat, diringi oleh hasrat untuk segera menjadikannya
kekasih atau pacar. Jika kamu bertemu
seseorang, kamu akan bertemu dirinya secara fisik bukan? Menurut Priyatna, ada
perbedaan antara cinta dengan ketertarikan fisik meskipun ketertarikan fisik
menjadi salah satu penyebab orang jatuh cinta namun cinta jauh lebih dalam dari
itu. Cinta tumbuh berlandaskan rasa peduli, pertemanan, persahabatan,
kenyamanan, komitmen serta penghargaan terhadap martabat dan kehormatan diri
seseorang. Ketika kamu bertemu dengan seseorang, bergaul dengannya dan kamu
merasa telah menemukan seorang teman sejati yang dapat dipercaya, yang saling
menghargai ditambah lagi ada ketertarikan fisik, mungkin kamu telah jatuh
cinta.
Terkadang
seseorang dapat terkecoh oleh beberapa gejala berikut yang dikiranya cinta,
padahal itu bukan cinta. Pertama, ketertarikan fisik. Seseorang yang selama ini
sudah diimpikan tiba-tiba ada di hadapan kamu, wah betapa senangnya, pucuk
dicinta ulam tiba. Kesannya begitu mendalam bagi diri kamu, dia begitu menarik
hati. Namun, sering kali dalam perjalanan waktu kamu semakin mengenalnya dan
sadar kalau dia bukan seseorang yang pas untuk kamu. Menumbuhkan cinta
membutuhkan waktu, kesabaran dan tidak hanya dilandasi oleh ketertarikan fisik.
Pada masa kini, remaja dan kaum muda dipengaruhi oleh berbagai film dan lagu
yang mengeksploitasi cinta seolah- olah hanya sebatas pada ketertarikan fisik,
birahi maupun popularitas. Seolah- olah kebiasaan “nembak” seseorang dan
dijadikan pacar menjadi pertanda bahwa seseorang “laku” dan bukan anak cupu.
Kedua, obsesi. Apapun yang kamu lakukan hanya wajah si dia yang
terbayang-bayang di pelupuk mata. Obsesi adalah pikiran yg selalu menggoda
seseorang dan sangat sukar dihilangkan, seluruh konsentrasi hanya terpusat pada
satu titik.
Orang yang terobsesi pada seseorang yang diidamkannya akan kehilangan kontrol terhadap diri sendiri, kesadaran dan rasionalitasnya hilang dilindas oleh cinta yang menggebu-gebu, bahkan ketika orang yang diidamkan kurang memperhatikannya ataupun tidak membalas cintanya. Perasaan ini berbahaya, karena seseorang cenderung hilang kesadaran diri dan mengabaikan nasihat dan pandangan orang-orang di sekitarnya. Obsesi bukanlah cinta karena semangat yang menggebu-gebu hanya datang dari satu pihak saja. Ketiga, hubungan cinta yang cepat setelah patah hati. Jenis perasaan ini adalah keinginan untuk berpacaran dengan seseorang demi untuk membuktikan bahwa kamu bisa “menggandeng” seseorang lagi setelah putus cinta. Apalagi jika tujuannya untuk “balas dendam” akibat berakhirnya hubungan yang telah dibina sebelumnya. Pokoknya kamu hanya ingin membina hubungan dengan seseorang, siapapun orangnya. Ini bukanlah cinta tetapi keinginan untuk memuaskan diri sendiri.
Pelajari tiga kekeliruan tersebut di atas kemudian bandingkan dengan diri kamu, yang manakah yang pernah kamu rasakan? Atau ketiganya pernah kamu rasakan?
Menurut Priyatna
paling tidak ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai cinta:
- Cinta tidak pernah menyakiti, baik itu pelecehan fisik maupun emosional.
- Cinta tidak pernah menipu. Misalnya memperalat pacar dengan mengatakan: “kalau kamu cinta saya, kamu harus mau melakukan hubungan seksual”, atau kamu akan memenuhi permintaan saya.
- Cinta harus dilandasi oleh perasaan peduli pada dia yang dicintai dan ekspresi cinta itu bisa bermacam-macam, antara lain pertemanan, persahabatan, romantisme, menghormati batas-batas moral dan etika dan lain-lain.
- Jika orang yang dicintai meminta kamu melakukan sesuatu sebagai bukti cinta maka dia tidak mencintai kamu. Apalagi jika bukti cinta itu adalah hubungan seks dan sentuhan fisik.
- Ukuran cinta adalah komitmen dan kepercayaan bukan sekedar ketertarikan fisik.
- Seks bukan cinta dan cinta bukanlah seks, karena itu seks tidak boleh dijadikan sebagai prasyarat cinta. Pada orang yang telah menikah, seks dapat menjadi bagian dari romantisme cinta, tapi hal itu tidak boleh dilakukan oleh mereka yang berpacaran, jika dilakukan maka hal itu merupakan pelanggaran terhadap ajaran agama dan moral dalam masyarakat.
- Cinta harus menjadikan seseorang merasa bahagia, aman dan dihargai, bukan sebaliknya.
Pacaran
Orang yang sedang
jatuh cinta biasanya mewujudkan perasaan cintanya kepada seseorang dalam
komunikasi yang lebih intensif serta relasi yang lebih eksklusif atau khusus.
Bentuk relasi itu disebut dengan berpacaran. Jika biasanya mereka jalan
bersama-sama berempat atau bertiga, setelah jatuh cinta orang cenderung hanya
ingin berjalan berdua saja. Mengapa? Karena mereka merasa lebih nyaman untuk
berbicara, bertukar cerita serta memperoleh tanggapan yang spesial dari orang
yang dicintainya. Terkadang orang memulai suatu hubungan pertemanan, kemudian
saling menyukai dan jatuh cinta. Mereka kemudian membina hubungan dalam bentuk
pacaran. Memang tidak semua orang yang berteman pada akhirnya jadi berpacaran,
ada yang tetap mempertahankan hubungan sebagai teman dan sahabat.
Dalam Kitab
Kidung Agung 5:9-16 dan 6:1-11 dijelaskan tentang keindahan tubuh manusia dan daya tarik
fisik yang menimbulkan hasrat dan cinta, sedangakan di dalam 1 Korintus
13 dijelaskan mengenai kasih dan bagaimana menerapkannya dalam hubungan pacaran supaya
kamu tidak kehilangan identitas sebagai remaja Kristen.
Manusa Diciptakan Tidak Sendirian
Manusia selalu
membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Tanpa kehadiran laki-laki dan perempuan,
tak mungkin lahir generasi baru. Sejak penciptaan, Tuhan telah melihat bahwa
tidak baik kalau manusia itu hidup seorang diri saja (Kejadian 2:18).
Selanjutnya dikatakan, baiklah kita menjadikan seorang penolong yang sepadan
dengan dia. Tuhan Allah menginginkan manusia hidup saling menolong, mengisi dan
memberi arti dalam kehidupan. Dalam hidup, kamu membutuhkan seseorang untuk
berbagi cerita, kesedihan, kesenangan dan kebahagiaan, bukan? Kamu patut
bersyukur dapat memiliki teman, sahabat untuk berbagi dalam banyak hal.
Mindy Meier
menulis dalam bukunya Sex and Dating (PT Abiyah Pratama, Jakarta, 2007 halaman
84-86):
Tuhan berfirman:
tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan baginya
penolong yang sepadan dengan dia.” Lalu Tuhan membentuk dari tanah segala
binatang dan burung-burung. Dibawa- Nyalah semuanya itu kepada manusia untuk
melihat, bagaimana ia menerimanya. Dan seperti nama yang diberikan kepada tiap
makhluk hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama
kepada segala ternak, tapi bagi dirinya sendiri, ia tidak punya penolong yang sepadan
dengan dia. Lalu Tuhan menciptakan Hawa untuk mendampingi Adam sebagai penolong
yang sepadan dengan dia. Ketika Tuhan menciptakan Hawa, Dia berpusat pada
kesendirian Adam dengan menciptakan seorang pendamping baginya. Selain itu,
Tuhan juga menciptakan komunitas. Tuhan menginginkan manusia hidup dalam
persekutuan dengan manusia lain. Dapatlah dipahami bahwa manusia saling membutuhkan
satu terhadap yang lain.
Kata penolong diterjemahkan dari bahasa Ibrani “Ezer”
yang artinya penolong (Tuhan juga disebut sebagai Ezer atau penolong). Kata
Ezer tidak sekadar menggambarkan hadirnya seorang penolong, melainkan seorang
penolong yang datang untuk menyelamatkan serta memberi dukungan. Sedangkan kata
sepadan diterjemahkan dari kata Ibrani “Neged”, artinya pelengkap yang
sempurna. Tanpa Neged, sesuatu itu tidak sempurna. Artinya, tanpa
Hawa, Adam tidaklah sempurna. Hal itu menggambarkan bahwa dunia ini baru
sempurna jika ada laki-laki dengan perempuan, saling menolong serta melengkapi
dalam satu komunitas hidup. Dengan demikian, rasa tertarik seseorang terhadap
lawan jenisnya bukanlah dosa. Hanya saja jika rasa tertarik yang biasanya
dilanjutkan dengan hubungan pacaran dilakukan di luar batas-batas aturan agama
dan norma dalam masyarakat, maka akan berakibat buruk bagi yang bersangkutan.
Manusia Dianugerahi Tuhan Dengan Kemampuan Untuk Merasa Tertarik Pada
Lawan Jenis
Rasa tertarik
seseorang pada lawan jenis bukanlah dosa. Manusia tidak hanya diciptakan
berpasangan, tetapi juga dianugerahi dengan kelengkapan tubuh, daya pikat dan
daya tarik seperti tertulis dalam Kitab Mazmur 139:13-14. Selanjutnya Kitab
Kidung Agung menggambarkan daya tarik
seksual dan kemolekan tubuh manusia sebagai anugerah yang turut menyemarakkan
kehidupan. Semua penjelasan ini mengarah ke satu titik, bahwa tubuh manusia
beserta keindahan dan daya tariknya termasuk rasa tertarik pada lawan jenis
adalah sesuatu yang berasal dari Tuhan. Hal itu merupakan anugerah. Jadi,
perasaan tertarik pada lawan jenis karena fisiknya, sikapnya, imannya adalah sesuatu
yang alami dan bukanlah dosa.
Apakah Anak SMA Boleh Pacaran?
Pada penjelasan di
atas telah disampaikan bahwa perasaan tertarik pada lawan jenis itu adalah
sesuatu yang normal. Pada masa remaja seperti sekarang ini, terkadang kamu menyimpan
perasaan tertarik dan sayang pada lawan jenis. Kamu malu mengutarakan
perasaanmu karena takut ditertawakan atau ditolak.
Jika kamu menyukai
seseorang ataupun jatuh cinta kepadanya, coba renungkan, mengapa kamu
menyukainya?
Karena fisiknya?
Misalnya ia tampan atau cantik, badannya proporsional dan bagus atau karena dia
populer?
Karena sikapnya?
Misalnya: lemah lembut, jujur, sederhana, tegas.
Karena imannya? Ia
taat pada ajaran agama dan setia dalam beribadah.
Karena anak orang
kaya, memiliki mobil atau kendaraan yang dapat kamu tumpangi.
Dari beberapa
kriteria di atas, manakah yang paling baik untuk dijadikan patokan ketika kamu
menyukai seseorang? Jika kamu lebih mengutamakan fisik, kekayaan dan popularitas,
itu hanyalah kulit luarnya saja, artinya sesuatu yang tidak dapat dijadikan
dasar dalam berhubungan. Namun sikap dan iman seseorang akan menuntun kamu
memiliki hubungan yang sehat dan bertanggung jawab.
Coba pula renungkan,
apakah sudah waktunya bagi kamu untuk berpacaran? Ada banyak anak remaja yang
bertanya, apakah anak SMA sudah boleh pacaran? Jawabannya bukanlah soal boleh
atau tidak boleh. Melainkan apakah kamu sudah memiliki pemahaman yang cukup
tentang arti pacaran dan batas-batas pacaran? Apakah kamu sanggup membagi
waktu dengan baik antara pacaran dengan belajar? Ada sejumlah konsekuensi yang
harus kamu terima jika ingin berpacaran, antara lain, kemungkinan penolakan
dari orang yang kamu taksir atau putusnya cinta yang kamu bina, semua itu menyebabkan
rasa sakit hati. Ada juga beberapa penyimpangan yang terjadi dalam berpacaran
yang mengakibatkan penderitaan, misalnya, remaja yang hamil di luar nikah,
pacar yang mempengaruhi kekasihnya untuk menjadi pecandu obat-obat terlarang.
Semua penyimpangan dapat terjadi karena remaja tidak memahami bab selanjutnya.
Tugas
- Apakah kamu sudah berpacaran?
- Jika sudah, berapa kali berpacaran sampai saat ini?
- Menurut kamu, apa arti pacaran?
- Kalau kamu mencari pacar, apa kriteria atau syarat-syarat yang harus dimiliki orang tersebut sehingga bisa dijadikan pacar?
- Dalam berpacaran, apa yang kamu lakukan bersama pacarmu? Sebutkan satu persatu, misalnya: jalan bersama, nonton berdua, belajar bersama, berbagi cerita